Pakaian Adat Jawa Tengah : Gambar, Keunikan dan Penjelasannya secara lengkap

Pakaian Adat Jawa Tengah – Seperti yang kita tahu, bahwa Indonesia mempunyai banyak sekali pulau dan di setiap pulau mempunyai banyak sekali budaya dan adat istiadat. Seperti salah satunya adalah pulau Jawa ini. Pulau Jawa merupakan salah satu pulau yang mempunyai luas wilayah paling besar diantara pulau lainnya di Indonesia, beitupun dengan penduduknya, pulau Jawa merupakan pulau yang paling padat.
Di pulau Jawa sendiri terdapat beberapa provinsi dengan adat dan budayanya sendiri seperti DKI Jakarta yang merupakan ibu kota Indonesia, Jawa Barat yang mempunyai budaya sunda, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan juga Daerah Istimewa Yogyakarta yang mempunyai budaya jawa yang berbeda-beda begitu pula dengan Pakaian Adat di Jawa Tengah.
Misalnya saja untuk budaya jawa dari Jawa Tengah dan Yogyakarta cukup berbeda. Di daerah tersebut juga mempunyai keraton masing-masing yang mempunyai adat istiadat masing-masing seperti keraton Surakarta di Jawa Tengah dan keraton Yogyakarta. Untuk pakaian daerah Jawa adatnya pun cukup berbeda di setiap provinsi di pulau Jawa.
Untuk baju adat Jawa Tengah sendiri hampir sama dengan baju adat Jawa Timur, bahkan dengan Yogyakarta. Namun tetap saja terdapat perbedaan diantara ketiganya.

Nama Pakaian Adat Jawa Tengah

gambar pakaian adat jawa tengah
gambar pakaian adat jawa tengah
Berikut ini ada beberapa gambar dan nama Pakaian Adat jawa Tengah dan gambar pakaian adat jawa tengah serta perbedaan antara pakaian adat Jawa Tengah baik pakaian adat Jawa Tengah pria dan wanita.
  1. Blangkon

blangkon
blangkon
Blangkon ini merupakan salah satu perhiasan yang tidak boleh dilewatkan dalam adat pakaian Jawa Tengah terutama pria. Pada blangkon ini terdapat perbedaan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta. Perbedaannya terdapat pada mondolan atau gelung belakang pada blangkon.
Dimana untuk mondolan pada pakaian adat Jawa Tengah ini berbentuk pipih atau kempes, sedangkan untuk blangkon pada pakaian Yogyakarta cenderung mempunyai mondolan yang menonjol  dan agak besar. Hal ini disebabkan karena di daerah Yogyakarta orang dengan rambut panjang harus menyembunyikan rambut panjangnya tersebut, dengan begitu seperti menyembunyikan aib  sendiri dan juga aib orang lain.
Sedangkan untuk blangkon di Jawa Tengah terutama solo hanya mengikatkan dua pucuk ikatan menjadi satu yang diibaratkan 2 kalimat syahadat yang harus diikat kuat dan dipegang teguh dalam hidup.
  1. Surjan dan beskap

Surjan dan beskap
Surjan dan beskap
Dalam pakaian adat Jawa Tengah ada yang bernama beskap dimana bentuknya seperti jas yang didesain oleh orang belanda pada jaman dahulu. Sedangkan di Yogyakarta terdapat surjan yang mempunyai 2 motif yaitu surjan lurik dan surjan kembang.
Perbedaan kedua baju ini adalah pada bentuk kancing, dimana untuk pakaian adat Jawa Tengah bentuk kancing berada di samping, sedangkan untuk baju adat Yogyakarta kancing terletak lurus dari atas kebawah.
  1. Keris

keris pakaian adat
keris pakaian adat
Keris merupakan salah satu aksesoris yang tidak boleh dilupakan dalam mengenakan pakaian adat Jawa Tengah. Keris untuk Jawa Tengah dan Yogyakarta ini mempunyai perbedaan. Keris solo atau yang disebut dengan ladrang mempunyai bilah atau saung keris yang lebih ramping dan tidak terlalu banyak hiasan atau sederhana.
Sedangkan untuk keris Yogyakarta yang bernama branggah mempunyai bentuk dan motif yang lebih banyak. Selain itu ada juga perbedaan dari segi ukiran dimana ukiran keris solo berstektur lebih halus daripada ukiran keris Yogyakarta.

Gambar Pakaian Adat Jawa Tengah Pria dan Wanita

Selain perbedaan yang terdapat pada keunikan pakaian adat Jawa Tengah dan Yogyakarta, untuk adat pernikahan juga sedikit berbeda walaupun jika dilihat secara sekilas hampir sama. Untuk tata rias busana pengantin Solo atau surakarta mempunyai filosofi yang tinggi. Untuk tata rias pengantin pria menggunakan baju beskap langen harjan dengan menggunakan blangkon dan batik wiron bermotif sidoasih prada.
Pakaian Adat Jawa Tengah Pria dan Wanita
Gambar Pakaian Adat Jawa Tengah Pria dan Wanita
Kemudian untuk baju adat wanita Jawa Tengah ini menggunakan kebaya panjang klasik dari bahan bludru warna hitam berhias sulaman benang keemasan bermotif bunga manggar, sedangkan bagian bawah pakaian wanita ini menggunakan kain motif batik sidoasih prada.
Tata riasnya menggunakan paes hitam pekat menghiasi dahi. Rambut dengan ukel besar seperti bokor tengkurep berhias ronce melati tibo dodo dan tidak lupa diperindah dengan menggunakan perhiasan cundhuk sisir dan cundhuk mentul dibagian atas konde. Selain solo putri, tata rias untuk pengantin juga terdapat solo basahan.
Sedangkan  untuk tata rias dan busana untuk pengantin Yogyakarta ada beberapa style seperti paes ageng, atau kebesaran, paes ageng kanigaran, jogja putri, dan kesatrian. Yang paling sering adalah jogja paes ageng. Berbeda dengan busana pengantin jawa putri pengantin jogja paes ageng menggunakan dodot atau kampuh lengkap dengan perhiasan khusus.
Paes hitam yang digunakan terdapat sisi keemasan pada dahi, rambut sanggul bokor dengan gajah ngolig yang menjuntai indah. Sedangkan pada pengantin pria menggunakan kuluk menghiasi kepala, ukel ngore atau buntut rambut yang menjuntai yang dilengkapi dengan sisir dan cundhuk mentul kecil.

Pakaian Adat Jawa Tengah dan Keterangannya

Jika berbicara tentang budaya, selain dalam baju adat dan juga tata rias dalam proses pernikahan, setiap daerah juga mempunyai beberapa budaya yang berbeda. Tetapi dengan perbedaan budaya dan adat istiadat ini menjadikan setiap warga negara Indonesia menghormati sesama dan lebih menyatukan Indonesia. Setelah tadi kita melihat bagaimana perbedaan busana dari daerah di pulau jawa khususnya yang berada di provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, sekarang mari kita lihat beberapa budaya yang ada di daerah Jawa Tengah. Salah satu budaya yang sangat lekat adalah kesenian.
Setiap daerah mempunyai kesenian masing-masing terutama seni tari. Untuk daerah Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Yogyakarta hampir mempunyai kesenian tari daerah yang hampir sama dan senada. Namun ternyata ada perbedaan di dalamnya. Untuk tari-tarian di awa Tengah ini biasanya merupakan suatu bentuk teater tari seperti wayang wong dan bedhana ketawang. Dua tarian ini merupakan tarian pusaka raja Jawa. Bedhaya ketawang merupakan tarian yang diciptakan oleh raja mataram ketiga, sultan agung, dengan latar belakang mitos percintaan raja mataram pertama dengan kanjeng ratu kidul dan tarian ini dilakukan oleh sembilan penari.
Selain seni tari, di daerah Jawa Tengah ini juga terapat kesenian wayang kulit. Meskipun tidak hanya di Jawa Tengah saja. Wayang kulit ini banyak sekali digunakan oleh orang-orang mulai dari seni pertunjukan hiburan, sampai dengan ceramah keagamaan. Bahasa yang digunakan untuk pertunjunkan wayang kulit ini tentu saja bahasa dari masing-masing daerah yang sangat kental. Selain wayang kulit ini, di Jawa Tengah juga terdapat wayang kulit gagrag banyumasan dan wayng bocah.
Untuk wayang kulit Banyumasan ini hampir sama dengan wayang kulit namun mempunyai ciri khas yang lebih pada teknik pembawaannya yang dipengaruhi oleh latar budaya masyarakat setempat yang mempunyai pola kehidupan tradisional agraris. Sedangkan untuk wayang bocah di Solo ini dimainkan oleh anak-anak, meskipun dimainkan oleh anak-anak namun kepiawaian dalam memainkan wayangnya tidak kalah menarik dengan yang dimainkan oleh para orang dewasa biasanya. Kemudian masih banyak sekali kesenian wayang yang terdapat di daerah Jawa Tengah.




Mungkin Yang Kamu Cari: