√ Artikel Lengkap Cara Memainkan Alat Musik Gambus dan Pembuatannya

Cara memainkan alat musik Gambus – Gambus merupakan alat musik petik yang prinsipnya mirip seperti alat musik Mandolin asal Timur Tengah. Sedikitnya, sebuah gambus memiliki 3 senar dan paling banyak sebanyak 12 senar. Biasanya Gambus dimainkan seraya diiringi gendang
Sebuah orkes dinamakan orkes gambus jika alatm usik utamanya menggunakan Gambus. Jika anda ingin melihat orkse ini, biasanya Orkse ini digunakan untuk mengiringi tari Zapin (sebuah tarian yang beranggotakan pria) dengan lagu Timur Tengah yang biasa digunakan sebagai lagu yang diiringi.

Baca Juga:

√ Artikel Lengkap Tari Beskalan Tarian Tradisional dari Malang, Jawa Timur


Cara Memainkan Alat Musik Gambus

Gambus merupakan salah satu jenis musik instrumental sekaligus alat musik tradisional yang dapat ditemui hampir di tiap-tiap kawasan Melayu, di Indonesia sendiri kita bisa menemukannya di daerah Timur, seperti Riau. Cara memainkan alat musik gambus riau juga sama seperti gambus pada umumnya, yaitu dipetik.

1. Bentuk dan Ciri Gambus

  • Seperti yang telah disebutkan di atas, Gambus memiliki bentuk berbagai macam mulai dari yang memiliki 3 dawai hingga 12 dawai.
  • Gambus dapat dimainkan solo maupun menjadi sebuah grup musik semacam orkes
  • Hampir seluruh bagian gambus berupa pahatan mulai dari kepala, leher, perut gambus hingga ekor gambus.
  • Gambus bernuansa melayu, biasanya memiliki 7 buah telinga gambus yang terpasang rapi pada bagian kepala
  • Panjang dari alat musik ini mencapai 1 meter dan tebal sekitar 10 cm

2. Membuat Gambus

Sebelum mempelajari cara memainkan alat musik gambus, anda juga harus mengetahui terlebih dahulu gambus jenis apa yang anda mainkan. Gambus Indonesia biasanya memiliki leher yang relatif lebih kecil namun panjang dibandingkan gambus semenanjung Malaysia.
Untuk bahannya sendiri, biasanya gambus Melayu menggunakan kayu Nangka, Cempedak atau bisa menggunakan Cengal sebagai bahan dasarnya. Kayu-kayu jenis ini banyak dan cukup mudah kita temukan, terutama di daerah dalam Sumatera, Kalimantan dan juga Semenanjung Malaysia.

Baca Juga:

√ Artikel Lengkap Tari Lenggang Tarian Tradisional dari Surabaya, Jawa Timur


  1. Pada awalnya, seorang pembuat gambus akan memilih kayu yang bagus sesuai dengan kriteria masing-masing mereka (pendapat tiap-tiap pembuat gambus berbeda-beda)
  2. Tahap kedua, batang kayu besar yang telah dipilih tersebut dilubangi pada bagian tengahnya sehingga terciptalah lubang yang dalam, bagian ini dikenali dengan nama “bakal“. Bakal nantinya juga akan diperhalus lagi dengan amplas.
  3. Tahap ketigabakal tadi diolesi dengan menggunakan minyak kelapa agar terlihat bersih dan mengkilat, lalu dijemur. Biasanya proses ini dilakukan berulang kali hingga terciptanya bakal yang kering dan benar-benar mengkilat.
    • Selanjutnya, bagian kayu yang berlubang tersebut dilapisi dengan kulit binatang. Biasanya kulit yang digunakan adalah kulit dari jenis reptil seperti ular atau biawak, ata bisa juga menggunakan kulit ikan pari-pari
    • Sebelum kulit binatang dilekatkan pada kayu tersebut, rendamlah dulu didalam air selama beberapa hari. dengan tujuan untuk melunakkan kulit tersebut sehingga mudah untuk dipaku.
  4. Tahap keempat adalah memasang penyiput (berupa tanduk yang ditancapkan pada bagian atas gambus). Biasanya terdapat 4 buah penyiput dalam sebuah gambus, lalu senar dipasangkan dari atas hignga ujung bawah gambus.
  5. Tahap kelima adalah waktunya untuk memaku senar. Proses ini terus diulang hingga senar terpasang dengan baik dan sempurna, biasanya sang pembuat membayangkan dirinya sebagai pemain gambus (untuk mencari posisi memetik gambus agar lebih mudah)
  6. Selesai tahapan kelima, biasanya pembuat akan sengaja mendiamkan gambus atau mencobanya terlebih dahulu, tujuannya adalah untuk mengecek apakah gambus tersebut kuat senarnya dan layak untuk digunakan.
Setelan nada Gambus biasanya menggunakan ADGC, sedangkan di daerah Kep. Riau menggunakan setelan GDGC. Ada pula yang menggunakan setelan G,A lalu B dan diikuti dengan DAE.