√ Artikel Lenong Kesenian dari Jakarta

Lenong adalah sandiwara atau teater tradisional masyarakat betawi di Jakarta. Cerita yang di gunakan dalam kesenian lenong biasanya berisi tentang nilai moral yang ada pada kehidupan sehari – hari. Dalam pertunjukan lenong sangat kental akan budaya betawi, dengan bahasa, seting panggung dan busana yang di gunakan merupakan ciri khas budaya betawi.
 

Lenong pertama kali di temukan pada akhir abad 19. Kesenian lenong merupakan kesenian yang adaptasi dari  kesenian serupa seperti "komedi bangsawan" dan "teater stambul" yang sudah ada saat itu. Pada awalnya kesenian lenong di pertunjukan dengan cara mengamen dari kampung ke kampung sebagai hiburan bagi masyarakat di ruang terbuka atau tanpa panggung. Namun seiring perkembangan, kesenian lenong mulai menjadi kesenian yang di sukai oleh masyarakat betawi dan mulai menjadi pertunjukan dari panggung ke panggung.

Namun seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern, maka kepopularitasan kesenian lenong mulai menurun. Hingga pada tahun 1970, kesenian lenong mulai di modifikasi dengan plot dan setting panggung yang menarik bagi para penonton. Pada tahun itu juga kesenian lenong mulai di pentaskan di panggung taman ismail marzuki, Jakarta dan mulai di tayang kan di televisi repubilik Indonesia (TVRI).

Dalam kesenian lenong ada dua jenis lenong yaitu lenong preman dan lenong denes. Lenong preman biasanya mengangkat tema keseharian masyarakat. Dalam pertunjukan lenong preman busana yang di gunakan menggunakan busana masyarakat sehari hari. Berbeda dengan lenong denes yang di ambil dari kata dinas atau resmi yang mengangkat tema kerajaan atau bangsawan. Dalam lenong denes ini busana yang di gunakan adalah busana resmi sesuai tema yang di ambil.  Setting panggung dalam pertunjukan lenong biasanya tergantung tema yang di angkat dalam pertunjukan tersebut.

Dalam pertunjukan lenong selain mengangkat nilai moral juga menyajikan berbagai selingan komedi dengan gaya betawi. Uniknya dalam kesenian lenong pemeran biasanya lebih sering berinteraksi dengan para penonton, dengan candaan khas mereka menimbulkan suasana meriah dan apa yang di sampaikan dapat di terima dengan baik oleh penonton. Pertunjukan lenong biasanya juga di irigi oleh musik khas tradisional betawi sehingga budaya betawi terasa kental dalam pertunjukan.
 

Seperti kesenian lainnya, kesenian sekarang lenong mulai menurun popularitasnya. Di karenakan adanya modernisasi yang ada sekarang, masyarakat luas kurang memperhatikan dan meninggalkannya. Namun kesenian lenong tentunya masih bisa kita temukan di masyarakat kampung betawi, Jakarta.