√ Artikel Bir Pletok Minuman Tradisional Dari Betawi

Bir Pletok adalah salah satu minuman tradisional Betawi yang terkenal. Tidak seperti namanya, Bir Pletok ini tidak mengandung alcohol sehingga dapat di konsumsi siapa saja. Minuman satu ini juga memiliki berbagai khasiat karena menggunakan menggunakan rempah – rempah sebagai bahan bakunya.

 

Baca Juga:

√ Artikel Batagor Jajanan Khas Kota Bandung, Jawa Barat

 

Minuman tradisional satu ini memang sedikit unik, dari namanya saja kita pasti menyangka bahwa itu merupakan minuman beralkohol seperti minuman bir lainnya. Namun minuman ini di jamin halal, karena sebagian besar masyarakat Betawi mayoritas beragama Islam sehingga tidak mungkin meminum minuman beralkohol. Konon, nama Bir Pletok sendiri diambil karena khasiatnya yang dapat menghangatkan badan sama seperti bir pada umumnya. Selain itu masyarakat jaman dahulu masih menggunakan bambu yang di kocok untuk mengaduk gula agar tercampur dengan minuman mereka sehingga menimbulkan suara pletok. Nah dari situlah nama Bir Pletok berasal.

Bahan yang di gunakan untuk membuat minuman tradisional ini diantaranya adalah jahe, kayu manis, serai, gula merah, daun jeruk, cengkeh, kayu secang dan daun pandan. Pada proses pembuatannya, bahan tersebut di rebus dengan air kecil sampai mendidih. Setelah mendidih dan harum maka rebusan tersebut di saring dan tambahkan gula pasir, garam dan buah pala, kemudian di aduk sampai larut. Untuk penyajiannya bisa di sajikan selagi hangat atau bisa juga disajikan dinging dengan ditambahkan es.

 

Baca Juga:

√ Artikel Tahu Gejrot Jajanan Khas Dari Kota Cirebon, Jawa Barat

 

Gambar : Bir Pletok

Bir Pletok ini biasanya di konsumsi pada malam hari, karena khasiatnya sebagai penghangat badan. Selain sebagai penghangat badan, minuman ini di percaya dapat melancarkan peredaran darah dan dapat menambah daya tahan tubuh dari penyakit ringan seperti batuk, pilek, masuk angin dan flu. Minuman tradisional ini bisa kita temukan di berbagai tempat di ibukota Jakarta. Minuman tradisional ini biasanya di jajakan di warung pinggir jalan. Selain itu ada juga yang menjadikan minuman satu ini sebagai menu pada tempat nongkrong seperti café dan lain – lain.