Cerita Wayang Kulit ( Sitija Takon Bapa )
Sanghyang
Bathara Wisnu setelah menikahi Dewi Pertiwi puteri Bathara Nagaraja,
raja Ekapratala, mendapat tugas untuk turun ke bumi dan menitis pada
putera kedua laki laki Prabu Basudewa Raja Mandura.
Sejak
kecil Narayana, menurut pengamatan Prabu Basudwa, sudah merasakan
adanya kekuatan ysng luar biasa, Narayana sudah memiliki tanda tanda,
kehadiran Bathara Wisnu.
Dalam
perkembangan kehidupannya, Narayana, bersama kakaknya Kakrasana dapat
mengalahkan Prabu Kangsa, yang mempunyai kekuatan jahat, dan
Narayana juga dapat mengalahkan raja Dwarawati, yaitu seorang raja
raksasa yang bernama Prabu Yudha Kala Kresna, Setelah raja Dwarawati
itu tewas, atas restu Dewata melalui Bathara Narada, para Dewa merestui
Narayanua untuk menggantikannya.,menjadi raja, dan bergelar Prabu
Kresna.
Sementara
itu Dewi Pertiwi dari perkawinannya dengan Bathara Wisnu, telah
memiliki dua orang putera, yaitu Raden Sitija atau sering diucapkan
menjadi Raden Setija ataupun Raden Suteja,dan adiknya seorang puteri
bernama Dewi Siti Sendari.
Dewi
Pertiwi masygul hatinya, karena anak sulungnya Raden Sitija ingin
bertemu dengan ayah nya, Akhir nya Dewi Pertiwi mengijinkan kedua
puteranya meninggalkan Kahyangan Ekapertala, demikian juga eyangnya
Bathara Nagaraja memberikan restunya.
Kepada
kedua puteranya, Dewi Pertiwi mengisahkan perjalanan hidupnya,
setelah menikah dengan Bathara Wisnu. Dewi Pertiwi tinggal di
Kahyangan Jonggringsaloka bersama Bathara Wisnu. Kemudian oleh Bathara
Guru, Bathara Wisnu mendapat kahyangan sendiri, yang bernama
Kahyangan Untarasegara. Setelah kelahiran puteranya yang pertama,
yaitu Sitija, Bathara Guru nampak bahagia, Melihat putera Batara Wisnu
seorang laki laki, maka Bathara Guru ingin agar cucunya dari Bathara
Wisnu, dapat menjadi satria yang sakti mandraguna, Oleh Bathara Guru,
diperintahkannya Bathara Wisnu membawa bayinya ke Gunung
Candradimuka. Sesampai di Gungng Candradi muka, bayi itu dilemparkan
kedalam kawah Candradimuka. Bayi digodog di dalam kawah yang magma
dan laharnya sampai berpijar, panas sekali.
Bathara
Guru memerintahkan para Dewa untuk melemparkan pusaka pusaka yang
dibawa para Dewa, kedalam kawah. Maka pusaka pusaka Kahyangan yang
dilemparkan kedalam kawahpun menjadi bubur bersama bayi Bathara
Wisnu. Kini adonan bayi sudah bercampur dengan cairan kental senjata
pusaka pusaka Kahyangan, kini sudah membentuk bayi baru, Bayi itu
merah menyala. Bayi pun diambil kembali oleh ayahnya dari dalam kawah.
Bathara Wisnu mmemberi nama puteranya, Raden Sitija, Karena ia
berasal dari tanah, seperti ibunya yang bernama Pertiwi. Setelah
beberapa bulan kemudian lahirlah seorang puteri yang molek, Bathara
Wisnu memberi nama Dewi Siti Sendari. Sedang merasakan kebahagian yang
tak terhingga, tiba tiba Bathara Guru memerintahkan Bathara Wisnu
utuk bertugas di bumi, membela keadilan, dan menghancurkan keangkaraan
murka dijagat manisia.
Sepeninggal
suaminya, Dewi Pertiwi merasa kesepian. Ia berpamitan kepada Bathara
Guru, untuk membawa anak anaknya, turun kemarcapada, ke Kahyangan
Ekapretala. Ia dan kedua anaknya akan tinggal bersama kakeknya di Sumur
Jakatunda Ayahanda Dewi Pertiwi adalah Bathara Nagaraja, seorang
Bathara berujud ular seperti halnya Sanghyang Antaboga, bisa merubah
dirinya menjadi ujud manusia, supaya tidak membuat takut manusia, maka
Bathara Nagaraja bisa juga berbuat begitu. Bathara Nagaraja bisa
merubah juga menjadi manusia. Setelah kedua puteranya, tumbuh dewasa,
mereka mulai menanyakan keberadan ayahnya. Dewi Pertiwi
memberitahukan keadaan ayahnya, Bahwa ayahya seorang raja di Kerajaan
Dwarawati, bernama Prabu Kresna.
Untuk
mengingatkan Prabu Kresna kepada kedua puteranya, oleh Eyang Bathara
Nagaraja, Sitija diberikan sebuah pusaka peninggalan Bathara Wisnu.
Pusaka Cangkok Kembang Wijayamulya, yang kesaktiannya sama seperti
pusaka Wijayakusuma yang ada ditangan Bathara Kresna. Oleh kakeknya,
dipesankan agar Sitija jangan main main dengam pusaka Cangkok Kembang
Wijayamulya.
Setelah
berpamitan dengan ibu dan kakeknya, kedua anak muda itupun berangkat
mencari ayahnya di Negeri Dwarawati. Dalam perjalanan Sitija tidak
menghiraukan pesan kakeknya, ia berulah mencoba menghidupkan bangkai
seelor burung dara, atau merpati. Bangkai burung itu di sentuh dengan
pusaka kahyangan Cangkok Kembang Wijayamulya, sehingga menjadi raksasa
yang menakutkan. Raksasa itu diberi nama Detya Kala Mahundara
(Berdasarkan Ensiklopedi Wayang Purwa) Kemudian Sitija menemukan ancak
kecil tempat sajian, lalu oleh Sitija, disentuh dengan pusaka
Cangkok Wijayamulya, berubah menjadi raksasa yang menakutkan. Raksasa
itu diberi nama Ancakogra. Kedua anak Bathara Wisnu pun melanjutkan
perjalanannya ke Dwarawati.
Sitija
menemukan bekas rongsokan dandang tempat penanak nasi, Sitija ingin
tahu, akan menjadi apa barang rusak itu, segera disentuh dengan
pusakanya, maka berubahlah menjeadi raksasa juga dan diberi nama Detya
Kala Dandangbiku. Demikian seterusnya, ketemu dengan rongsokan sabuk,
terus disentuh dengan pusaka Cangkok Kembang Wujayamulya juga menjadi
raksasa, diberi nama Detya Kala Timangdapur, dan Sitija memukan lagi
pecahan tempayan, disentuhkan lagi ke pecahan tempatan itu, berubah
menjadi raksasa, diberi nama Yayahgriwa, selanjutnya setiap menemukan
sesuatu di sentuhnya dengan puaka cangkok Kembang Wijayamulya, sehingga
dari satu raksasa menjadi dua raksasa dan seterusnya,sehingga menjadi
satu pasukan raksasa, yang membuat ketakutan orang orang yang ditemui
di jalanan.
Di
Dwarawati, pasukan Sitija membuat keonaran, sehingga Pasukan
Dwarawati tidak memperkenankan Sitija dan Siti Sendari masuk ke dalam
istana Dwarawati, Tentu saja membuat Sitija menjadi marah, Pasukan
Sitija dikerahkan untuk menerobos pertahanan Dwarawati Geger didepan
istana, menjadi kan Prabu Kresna serta Patih Setyaki dan Patih Udawa
segera keluar, Prabu Kresna memisahkan kedua pihak agar nenghantikan
pertempuran nya, Sitija dan Siti Sendari di perkenan kan memasuki
istana Dwarawati. Prabu Kresna menyangsikan kedua anak muda itu
anaknya.
Walaupun
keduanya meyakinkan bahwa ibunya bernama Dewi Pertiwi dan Kakeknya
Bathara Nagaraja dari Kahyangan Ekapratala, dari istana Jakatunda.
Prabu Kresna tetap tidak percaya. Setija ingat pesan kakeknya, agar
pusaka Cangkok Kembang Wijyamulya ditunjukkan kepada Bathara Kresna
ayahnya. Setija mengeluarkan pusaka Cangkok Kembang Wijayamulya
pemberian kakeknya. Melihat pusaka Cangkok Wijayamulya, Prabu Kresna
menjadi teringat kembali dengan Kakek Nagaraja dan Dewi Pertiwi. Oleh
Prabu Kresna, dimintanya Suteja memberikan pusaka cangkok Kembang
Wijayamulya kepada Prabu Kresna. Oleh Prabu Kresna pusaka itu,
dijadikan satu dengan Kembang Wijaya Kusuma, Prabu Kresna mengatakan
pada Sitija, bahwa Prabu Kresna mempunyai musuh, seorang raja raksasa
yang bernama Prabu Bomantara raja Prajatista. Prabu Kresna ingin
melihat Sitija pergi ke Prajatista untuk mengalahkan Prabu Bomantara.
Prabu Kresna akan lebih yakin kalau Setija adalah puteranya, anpabila
Sitija bisa mengalahkan Raja Prajatista Prabu Bomantara, musuh Para
Dewa, karena Prabu Bomantara berani menyerang Kahyangan beberapa
waktu yang lalu. Sitija menyanggupinya. Dengan membawa pasukan
raksasa jadi jadian, Tak lama kemudian terjadilah perang besar antara
kedua pasukan. Pasukan Prajatista terdesak mundur, sedangkan rajanya,
Prabu Bomantara pun tewas. Sukmanya masuk kedalam tubuh Sitija. Prabu
Kresna baru mengakui Sitija dan Siti Sendari adalah putera puterinya
Prabu Kresna sendiri. Sitija mendapat restu ayahnya, unttuk menjadi
raja di Prajatista.
Setelah
menjadi raja di Prajatista. Sitija berusaha mengalahkan Kerajaan
Surateleng, dimana Raja Narakasura bertahta. Boma meminta dengan baik
baik, agar kerajaan Surateleng mau bergabung dengan Prajatista. Tetapi
Prabu Narakasura menolaknya. Terjadilah peperangan antara Kerajaan Sura
teleng dengan Kerajaan Prajatista.. Prabu Narakasura dalam peperangan
tersebut tewas, namun Prabu Narakasura berubah menjadi seekor burung
raksasa. Sitija memberi nama burung raksasa itu, Wilmana.
Akhirnya
kerajaan Surateleng dan Keraajaan Prajatista di jadi kan satu menjadi
negara baru, bernama Trajutrisna dan ia yang menjadi rajanya, dan
bergelar Prabu Boma Narakasura, Prabu Kresna belum tahu banyak, kalau
anaknya Situja sudah berubah wataknya, dari satria yang lembut berubah
perangainya bagaikan seorang raksasa, karena ia kemasukan Prabu
Bomantara, raja yang serakah dan bengis. Itulah janji Prabu Bomantara
akan membunuh Sitija, dengan memberikan kelicikannya, agar ia
mendapatkan musuh baik dari luar maupun dari dalam keluarganya sendiri.
Ini yang tidak diketahui oleh Sitiija maupun ayahnya. Namun mereka
juga tidak tahu bahwa sukma Prabu Bomantara yang masuk kedalam tunuh
Sitija, juga membawa aji Pancasonabumi, Dengan aji ajian ini siapa
saja pemiliknya tidak akan mati mati walaupun di bunuh berkali kali,
ia akan hidup kembali, asal ia menyentuh tanah. Prabu Kresna.mengharap
agar negeri Trajutrisna diharapkan bisa makmur dan tenteram.
Kini
Sitija menjadi raja di Trajutrisna, Dengan di embani Patih
Pancatnyana, yang berasal dari Kerarajaan Surateleng. Sitija dan Siti
Sendari merasa bahagia bersanding dengan ayahnya. Sitija berkuasa di
negerinya, sedangkan Dewi Siti Sendari tinggal bersama ayahnya di
Kerajaan Dwarawati, Dan mulai saat ini Sitija, memakai nama gelarnya
Prabu Bomanarakasura,***
cerita wayang, cerita wayang bahasa jawa, cerita wayang kulit, cerita
wayang beber, cerita wayang ramayana, cerita wayang golek, cerita
wayang mahabarata, cerita wayang arjuna, cerita wayang beber berasal
dari, cerita wayang bahasa jawa arjuna,cerita wayang abimanyu dalam
bahasa jawa, cerita wayang arjuna bahasa jawa, cerita wayang antasena,
cerita wayang adipati karna, cerita wayang adalah, cerita wayang anoman
duta, cerita wayang arjuna dan srikandi,cerita wayang bima, cerita
wayang bahasa jawa singkat, cerita wayang bahasa jawa semar, bahasa jawa
cerita wayang, gaya bahasa cerita wayang,bahasa jawa cerita wayang
ramayana, bahasa jawa cerita wayang ramayana sintha kandhusta, cerita
wayang b jawa, cerita wayang b.jawa singkat, cerita wayang b.sunda,
cerita wayang b.indonesia, cerita wayang b.jawa pendek, cerita wayang
cangik, cerita wayang cangik dalam bahasa jawa,cerita wayang cupu manik
astagina, cerita wayang cepot,cerita wayang cekak, cerita wayang
caranggana, cerita wayang cinta, cerita wayang citraksi, cerita wayang
citraksa, cerita wayang candrabirawa dalam bahasa jawa
,cerita wayang dalam bahasa jawa, cerita wayang dewa ruci, cerita wayang dewi sinta dalam bahasa jawa, cerita wayang duryudana dalam bahasa jawa, cerita wayang dewa ruci dalam bahasa jawa, cerita wayang dewi sinta, cerita wayang dewi kunti, cerita wayang dewi anjani, cerita wayang dalam bahasa jawa singkat, cerita wayang dalam bahasa sunda, cerita di wayang, cerita di wayang hari ini, gambar dan cerita wayang, gambar dan cerita wayang kulit, judul dan cerita wayang, tokoh dan cerita wayang, dewa di cerita wayang, cerita wayang ekalaya, cerita wayang epos mahabarata, cerita wayang entus, cerita wayang bambang ekalaya, cerita wayang ki entus, cerita wayang golek erawan palastra, cerita wayang cekel indralaya, cerita wayang wahyu ekajati, cerita wayang dalang entus, cerita wayang ki enthus, cerita wayang full, cerita wayang fabel, cerita wayang versi jawa, cerita wayang free, cerita wayang golek full, cerita wayang kulit full, fungsi cerita wayang, filosofi cerita wayang,fungsi cerita wayang di indonesia, download cerita wayang golek full, cerita wayang gareng, cerita wayang golek bahasa sunda, cerita wayang gatotkaca bahasa jawa, cerita wayang gareng dalam bahasa jawa, cerita wayang gatotkaca gugur, cerita wayang golek si cepot, cerita wayang gugure abimanyu, cerita wayang golek lucu, cerita wayang hanoman, cerita wayang hanoman dalam bahasa jawa, cerita wayang humor, cerita wayang hot, cerita wayang arjuno sosro krido, cerita wayang anoman singkat, cerita wayang hanoman dalam bahasa sunda, cerita wayang hari ini, cerita wayang hasil karya sunan kalijaga, cerita wayang anoman sejarah
cerita wayang indonesia, cerita wayang ing tlatah jawa biasane asale soko kitab, cerita wayang indrajit, cerita wayang india, cerita wayang indrajit dalam bahasa jawa, cerita wayang iku asale soko ngendi, cerita wayang iku asale saka ngendi, cerita wayang ing basa jawa, cerita wayang islam, cerita wayang islami, cerita wayang jawa, cerita wayang jawa singkat, cerita wayang janaka, cerita wayang jawa dalam bahasa jawa, cerita wayang jawa lengkap, cerita wayang jowo, cerita wayang jayadrata gugur, cerita wayang jabang tutuka, cerita wayang jatayu, cerita wayang jawa ramayana, cerita wayang kresna, cerita wayang kumbakarna, cerita wayang kulit bahasa jawa, cerita wayang kulit bahasa indonesia, cerita wayang kumbakarna gugur, cerita wayang kulit semar, cerita wayang kresna dalam bahasa jawa, cerita wayang kulit singkat, cerita wayang kulit wahyu katentreman, cerita wayang lucu ,cerita wayang limbuk, cerita wayang lengkap, cerita wayang laksmana, cerita wayang lucu bahasa jawa, cerita wayang lahirnya wisanggeni, cerita wayang lahire abimanyu dalam bahasa jawa,cerita wayang lahirnya gatotkaca,cerita wayang lahire anoman,cerita wayang mahabarata bahasa jawa,cerita wayang mahabarata bahasa jawa ngoko,cerita wayang modern,cerita wayang maharsi wiyasa,cerita wayang mahabarata dan ramayana,cerita wayang menggunakan bahasa jawa,cerita wayang mahabarata lengkap,cerita wayang mahabarata bahasa jawa singkat,cerita wayang madya,cerita wayang nakula,cerita wayang nakula sadewa,cerita wayang nakula dalam bahasa jawa,cerita wayang nakula sadewa bahasa jawa,cerita wayang nakula bahasa jawa,cerita wayang nakula dan sadewa,cerita wayang nganggo basa jawa,cerita wayang nganggo bahasa jawa,cerita wayang nusantara,cerita wayang nakula nganggo basa jawa,cerita wayang orang,cerita wayang orang sriwedari,cerita wayang orang anoman obong,cerita wayang orang banyak diambil dari kisah,cerita wayang orang mahabarata,cerita wayang online
,cerita wayang dalam bahasa jawa, cerita wayang dewa ruci, cerita wayang dewi sinta dalam bahasa jawa, cerita wayang duryudana dalam bahasa jawa, cerita wayang dewa ruci dalam bahasa jawa, cerita wayang dewi sinta, cerita wayang dewi kunti, cerita wayang dewi anjani, cerita wayang dalam bahasa jawa singkat, cerita wayang dalam bahasa sunda, cerita di wayang, cerita di wayang hari ini, gambar dan cerita wayang, gambar dan cerita wayang kulit, judul dan cerita wayang, tokoh dan cerita wayang, dewa di cerita wayang, cerita wayang ekalaya, cerita wayang epos mahabarata, cerita wayang entus, cerita wayang bambang ekalaya, cerita wayang ki entus, cerita wayang golek erawan palastra, cerita wayang cekel indralaya, cerita wayang wahyu ekajati, cerita wayang dalang entus, cerita wayang ki enthus, cerita wayang full, cerita wayang fabel, cerita wayang versi jawa, cerita wayang free, cerita wayang golek full, cerita wayang kulit full, fungsi cerita wayang, filosofi cerita wayang,fungsi cerita wayang di indonesia, download cerita wayang golek full, cerita wayang gareng, cerita wayang golek bahasa sunda, cerita wayang gatotkaca bahasa jawa, cerita wayang gareng dalam bahasa jawa, cerita wayang gatotkaca gugur, cerita wayang golek si cepot, cerita wayang gugure abimanyu, cerita wayang golek lucu, cerita wayang hanoman, cerita wayang hanoman dalam bahasa jawa, cerita wayang humor, cerita wayang hot, cerita wayang arjuno sosro krido, cerita wayang anoman singkat, cerita wayang hanoman dalam bahasa sunda, cerita wayang hari ini, cerita wayang hasil karya sunan kalijaga, cerita wayang anoman sejarah
cerita wayang indonesia, cerita wayang ing tlatah jawa biasane asale soko kitab, cerita wayang indrajit, cerita wayang india, cerita wayang indrajit dalam bahasa jawa, cerita wayang iku asale soko ngendi, cerita wayang iku asale saka ngendi, cerita wayang ing basa jawa, cerita wayang islam, cerita wayang islami, cerita wayang jawa, cerita wayang jawa singkat, cerita wayang janaka, cerita wayang jawa dalam bahasa jawa, cerita wayang jawa lengkap, cerita wayang jowo, cerita wayang jayadrata gugur, cerita wayang jabang tutuka, cerita wayang jatayu, cerita wayang jawa ramayana, cerita wayang kresna, cerita wayang kumbakarna, cerita wayang kulit bahasa jawa, cerita wayang kulit bahasa indonesia, cerita wayang kumbakarna gugur, cerita wayang kulit semar, cerita wayang kresna dalam bahasa jawa, cerita wayang kulit singkat, cerita wayang kulit wahyu katentreman, cerita wayang lucu ,cerita wayang limbuk, cerita wayang lengkap, cerita wayang laksmana, cerita wayang lucu bahasa jawa, cerita wayang lahirnya wisanggeni, cerita wayang lahire abimanyu dalam bahasa jawa,cerita wayang lahirnya gatotkaca,cerita wayang lahire anoman,cerita wayang mahabarata bahasa jawa,cerita wayang mahabarata bahasa jawa ngoko,cerita wayang modern,cerita wayang maharsi wiyasa,cerita wayang mahabarata dan ramayana,cerita wayang menggunakan bahasa jawa,cerita wayang mahabarata lengkap,cerita wayang mahabarata bahasa jawa singkat,cerita wayang madya,cerita wayang nakula,cerita wayang nakula sadewa,cerita wayang nakula dalam bahasa jawa,cerita wayang nakula sadewa bahasa jawa,cerita wayang nakula bahasa jawa,cerita wayang nakula dan sadewa,cerita wayang nganggo basa jawa,cerita wayang nganggo bahasa jawa,cerita wayang nusantara,cerita wayang nakula nganggo basa jawa,cerita wayang orang,cerita wayang orang sriwedari,cerita wayang orang anoman obong,cerita wayang orang banyak diambil dari kisah,cerita wayang orang mahabarata,cerita wayang online
Belum ada Komentar untuk "Cerita Wayang Kulit ( Sitija Takon Bapa )"