Cerita Wayang Kulit ( Rajamala )

Diam-diam Permadi telah sampai di Kerajaan Wirata dan menyaksikan pertempuran antara Rajamala dan Kakaknya Bratasena. Dia sengaja tidak menampakkan diri kepada kakaknya Bratasena atau pada Puntadewa atau si Pinten dan Tangsen dahulu agar hal ini juga tidak diketahui oleh musuh kakaknya yaitu ketiga ksatria sakti yang sombong itu. Demikian juga ia berpesan pada para punakawan agar menyamar menjadi rakyat biasa.

Pada suatu ketika setelah kakaknya mengalahkan Rajamala untuk yang kesekian kali Jagabilawa merobek perut Jagabilawa dan ususnya dihamburkan keluar. Permadi diam-diam mengamati mayat Rajamala yang ternyata oleh Raden Rupakenca dan Raden Kencakarupa dikumpulkan lagi semua usus dan jeroan yang sudah terburai itu dan dibawa lari ke suatu tempat pada saat hari sudah mulai gelap.

Permadi melesat mengikuti mereka, dan berhenti pada saat kedua orang itu sampai pada sebuah rumah. Mereka berdua menuju halaman belakang rumah. Permadi berlari memutar dan pergi kearah belakang rumah itu. Permadi menemui ada sebuah kolam kecil dibalik rerimbunan daun. Sesaat dilihatnya Kencakarupa dan Rupakenca bersama-sama menggotong tubuh Rajamala. Kemudian perlahan-lahan mereka meletakkan tubuh itu kedalam kolam.

Permadi terkejut ketika dilihatnya bahwa tubuh Rajamala dengan isi yang telah terurai keluar itu menyatu lagi dan sembuh seperti semual. Nampak Rupakenca dan Kencakarupa sedang menunggu proses penyembuhan dan penghidupan kembali sekutu mereka Rajamala sambil duduk bersemadi.

Setelah itu Permadi menjadi paham bahwa yang menghidupkan kembali Rajamala dari kematiannya adalah Kolam itu. Apa yang harus dilakukannya untuk membantu kakaknya.

Dia harus bertemu dengan kakak-kakaknya dan mengatakan hal itu.

Permadi bertemu dengan kakaknya, Puntadewa, Bratasena dan adik-adiknya Pinten dan Tangsen. Permadi dan Punakawan diperkenalkan dengan Raja Prabu Matswapati dan anggota keluarganya.

Pandawa membuka samaran mereka

Kemudian akhirnya Puntadewa mengaku bahwa mereka sebenarnya adalah Pandawa dari Astina putra Prabu Pandudewanata.

Prabu Matswapati yang terkejut memohon maaf karena tidak begitu kenal dan meminta maaf apabila selama ini ia kurang sopan kepada Pendawa lima pewaris kerajaan Astina itu.

Permadi kemudian menjelaskan tentang Kolam yang mampu menghidupkan kembali si Rajamala itu.

Puntadewa meminta diri untuk bersemadi memohon petunjuk kepada Dewa. Dewa Hyang Brama yang pernah menyebabkan kematian Pandawa di sebuah sendang berkenan memberi petunjuk. Puntadewa diberi petunjuk agar setelah Rajamala mati oleh Bratasena, Permadi harus memasukkan panah sakti Bramastra yang pernah diberikan Dewa Hyang Brahma kepadanya, ke dalam kolam keramat milik Rajamala.

Puntadewa menjelaskan petunjuk yang diterima dari Dewa itu kepada adik-adiknya.

Kemudian terjadilah lagi pertempuran yang sengit. Sebenarnya Bratasena sudah hampir kehilangan keberanian menghadapi orang yang tidak bisa mati, karena sebenarnya mereka seimbang dalam hal kesaktian, namun karena Bratasena lebih kuat maka dia selalu dapat mengalahkan Rajamala. Namun bukannya tidak mungkin suatu ketika dia tidak dalam keaadan sekuat biasanya dan Rajamala bisa saja mengalahkannya maka dia sendiri yang nanti bakal menemui ajal.

Hari itu Bratasena bertarung sangat gigih apalagi setelah mendengar petunjuk dari Dewa Brama, maka dia meyakinkan diri bahwa setelah kemenangan ini dia akan menang seterusnya. Dan benar setelah bertarung dari siang hingga sore hari maka akhirnya Rajamala dapat dikalahkan, kemudian lagi-lagi perut Rajamala dirobek robek habis dengan kuku Pancanaka sehingga benar-benar menyeramkan apa yang dilihat oleh orang-orang yang sedang menyaksikan perkelahian itu.

Setelah Rajamala tewas, diam-diam Bratasena dan Permadi mundur dari arena perkelahian dan memberi kesempatan Kencakarupa dan Rupakenca untuk mengumpulkan ceceran tubuh Rajamala. Kemudian mereka mendahului kedua orang itu ke kolam keramat milik Rajamala.

Tepat pada saat kedua orang itu merendam tubuh Rajamala kedalam kolam, Permadi dari jauh memanah kolam itu dengan panah Bramastra pemberian Hyang Brahma si Dewa api dan saat itu juga kolam menjadi mendidih sangat panas. Rupakenca dan Kencakarupa terkejut bukan kepalang menyaksikan hal itu, apa lagi saat mereka melihat tubuh Rajamala bukannya menyatu dan sembuh namun semakin hancur luluh dan akhirnya tubuh itu sudah tidak berbentuk lagi. Mereka saling memandang berpikir tentang hal yang sama, ini berarti tamat sudah riwayat Rajamala andalan mereka. Mereka termenung dan tepekur apa yang harus dilakukan. Mereka berdua jelas tidak berani menghadapi Jagabilawa yang sangat kuat itu.

Dalam keadaan masih termangu di kegelapan malam itu tiba-tiba muncul si Jagabilawa yang berteriak-teriak memanggil mereka. Si Jagabilawa ditemani oleh seorang satria yang memegang senjata panah. Dengan hati galau dan marah, mau tidak mau mereka harus menghadapi dua orang itu. Kemudian terjadilah pertarungan yang sengit. Tidak berapa lama Bratasena telah berhasil mengalahkan Rupakenca sedang Permadi masih berkejar-kejaran dengan Kencakarupa, namun tidak lama kemudian terdengarlah teriakkan nyaring Kencakarupa yang terkena panah Permadi. Dua orang itu akhirnya menemui ajal di hari yang sama dengan Rajamala.

Rajamala yang tewas oleh Bratasena atau Jagabilawa itu sebenarnya adalah anak Begawan Palasara dengan Dewi Watari. Sedang Rupakenca dan Kencakarupa dua saudara kembar sebenarnya adalah saudara Rajamala, walaupun wajahnya berbeda mereka adalah putera Begawan Palasara juga namun dari Dewi Kekayi putri Prabu Kekaya di Kencakarupa.

Dalam pertandingan antara Jagabilawa melawan Rajamala, Raden Seta putera sulung Prabu Matswapati tidak hentinya mendukung Jagabilawa sedangkan Rupakenca dan Kencakarupa selalu menyemangati Kakaknya Rajamala.

Mendiang Rajamala, Rupakenca dan Kencakarupa memang berhati jahat, mempunyai keinginan yang jahat terhadap Prabu Matswapati, mungkin ingin menguasai tahta kerajaan Wirata, dan merasa tidak ada yang mampu menghadapi mereka.

Oleh sebab itu kematian Rajamala dan kedua adiknya itu membuat hatinya lega dan senang, juga membuat semua rakyat senang.


cerita wayang, cerita wayang bahasa jawa, cerita wayang kulit, cerita wayang beber, cerita wayang ramayana, cerita wayang golek, cerita wayang mahabarata, cerita wayang arjuna, cerita wayang beber berasal dari, cerita wayang bahasa jawa arjuna,cerita wayang abimanyu dalam bahasa jawa, cerita wayang arjuna bahasa jawa, cerita wayang antasena, cerita wayang adipati karna, cerita wayang adalah, cerita wayang anoman duta, cerita wayang arjuna dan srikandi,cerita wayang bima, cerita wayang bahasa jawa singkat, cerita wayang bahasa jawa semar, bahasa jawa cerita wayang, gaya bahasa cerita wayang,bahasa jawa cerita wayang ramayana, bahasa jawa cerita wayang ramayana sintha kandhusta, cerita wayang b jawa, cerita wayang b.jawa singkat, cerita wayang b.sunda, cerita wayang b.indonesia, cerita wayang b.jawa pendek, cerita wayang cangik, cerita wayang cangik dalam bahasa jawa,cerita wayang cupu manik astagina, cerita wayang cepot,cerita wayang cekak, cerita wayang caranggana, cerita wayang cinta, cerita wayang citraksi, cerita wayang citraksa, cerita wayang candrabirawa dalam bahasa jawa


,cerita wayang dalam bahasa jawa, cerita wayang dewa ruci, cerita wayang dewi sinta dalam bahasa jawa, cerita wayang duryudana dalam bahasa jawa, cerita wayang dewa ruci dalam bahasa jawa, cerita wayang dewi sinta, cerita wayang dewi kunti, cerita wayang dewi anjani, cerita wayang dalam bahasa jawa singkat, cerita wayang dalam bahasa sunda, cerita di wayang, cerita di wayang hari ini, gambar dan cerita wayang, gambar dan cerita wayang kulit, judul dan cerita wayang, tokoh dan cerita wayang, dewa di cerita wayang, cerita wayang ekalaya, cerita wayang epos mahabarata, cerita wayang entus, cerita wayang bambang ekalaya, cerita wayang ki entus, cerita wayang golek erawan palastra, cerita wayang cekel indralaya, cerita wayang wahyu ekajati, cerita wayang dalang entus, cerita wayang ki enthus, cerita wayang full, cerita wayang fabel, cerita wayang versi jawa, cerita wayang free, cerita wayang golek full, cerita wayang kulit full, fungsi cerita wayang, filosofi cerita wayang,fungsi cerita wayang di indonesia, download cerita wayang golek full, cerita wayang gareng, cerita wayang golek bahasa sunda, cerita wayang gatotkaca bahasa jawa, cerita wayang gareng dalam bahasa jawa, cerita wayang gatotkaca gugur, cerita wayang golek si cepot, cerita wayang gugure abimanyu, cerita wayang golek lucu, cerita wayang hanoman, cerita wayang hanoman dalam bahasa jawa, cerita wayang humor, cerita wayang hot, cerita wayang arjuno sosro krido, cerita wayang anoman singkat, cerita wayang hanoman dalam bahasa sunda, cerita wayang hari ini, cerita wayang hasil karya sunan kalijaga, cerita wayang anoman sejarah


cerita wayang indonesia, cerita wayang ing tlatah jawa biasane asale soko kitab, cerita wayang indrajit, cerita wayang india, cerita wayang indrajit dalam bahasa jawa, cerita wayang iku asale soko ngendi, cerita wayang iku asale saka ngendi, cerita wayang ing basa jawa, cerita wayang islam, cerita wayang islami, cerita wayang jawa, cerita wayang jawa singkat, cerita wayang janaka, cerita wayang jawa dalam bahasa jawa, cerita wayang jawa lengkap, cerita wayang jowo, cerita wayang jayadrata gugur, cerita wayang jabang tutuka, cerita wayang jatayu, cerita wayang jawa ramayana, cerita wayang kresna, cerita wayang kumbakarna, cerita wayang kulit bahasa jawa, cerita wayang kulit bahasa indonesia, cerita wayang kumbakarna gugur, cerita wayang kulit semar, cerita wayang kresna dalam bahasa jawa, cerita wayang kulit singkat, cerita wayang kulit wahyu katentreman, cerita wayang lucu ,cerita wayang limbuk, cerita wayang lengkap, cerita wayang laksmana, cerita wayang lucu bahasa jawa, cerita wayang lahirnya wisanggeni, cerita wayang lahire abimanyu dalam bahasa jawa,cerita wayang lahirnya gatotkaca,cerita wayang lahire anoman,cerita wayang mahabarata bahasa jawa,cerita wayang mahabarata bahasa jawa ngoko,cerita wayang modern,cerita wayang maharsi wiyasa,cerita wayang mahabarata dan ramayana,cerita wayang menggunakan bahasa jawa,cerita wayang mahabarata lengkap,cerita wayang mahabarata bahasa jawa singkat,cerita wayang madya,cerita wayang nakula,cerita wayang nakula sadewa,cerita wayang nakula dalam bahasa jawa,cerita wayang nakula sadewa bahasa jawa,cerita wayang nakula bahasa jawa,cerita wayang nakula dan sadewa,cerita wayang nganggo basa jawa,cerita wayang nganggo bahasa jawa,cerita wayang nusantara,cerita wayang nakula nganggo basa jawa,cerita wayang orang,cerita wayang orang sriwedari,cerita wayang orang anoman obong,cerita wayang orang banyak diambil dari kisah,cerita wayang orang mahabarata,cerita wayang online