Cerita SINGA dan ALAM LIAR| Dongeng Anak Terbaru
Cerita SINGA dan ALAM LIAR
 - Pada cerita kali ini, kita akan belajar tentang bagaimana kita 
menjalani hidup. Bahwa terkadang kebiasaan yang kita lakukan, akan 
membentuk karakter kita di masa depan. Baik dan tidaknya kita, 
tergantung dari kebiasaan, pergaulan, pengaruh lingkungan, dan juga 
bimbingan dari banyak orang. Maka blog dongeng anak ini, akan menyajikan
 cerita tentang singa yang kembali ke alam liar. Yang seharusnya menjadi
 rumah dari mana dia berasal. Mari kita mulai bercerita..
Al-kisah ada seekor anak singa yang terlantar. Induknya mati
 di tangan pemburu, hingga dia hidup sebatang kara dan kesulitan dalam 
menghadapi kerasnya alam liar. Kelaparan, itulah yang dia alami. Karena 
dengan umur yang masih kecil, dia tak mungkin untuk berburu. Atau lebih 
tepatnya belum mampu. 
Baca Juga;
√ Dongeng Anak "Si Kancil dan Siput " | Budaya Nusantara
Hingga pada suatu hari dua orang penjelajah menemukan anak 
singa itu. Tubuhnya kurus, tak berdaya, dan memperihatinkan. Lalu ke dua
 orang itu membawa anak singa tadi ke pengawas hutan, dan anak singa itu
 di rawat di kebun binatang untuk menampungnya.
Kini, anak singa itu tak perlu lagi hawatir. Hidupnya kini terjamin. 
Makanan berlimpah datang tiap hari tanpa harus berburu. Perawatan rutin 
setiap minggu. Dan kandang yang selalu bersih tiap hari tanpa harus 
repot-repot merapikan. Intinya, kini dia hidup mewah.
Waktu terus berlalu dan hari demi hari berganti. Tak terasa tiga 
tahun sudah anak singa itu hidup enak di kebun binatang. Kini dia sudah 
besar. Tubuhnya gagah dan sangat kekar. Tapi.. baik bertubuh besar, 
gagah, dan kekar, itu hanya wujut fisik. Sedangkan insting dan 
pemikiranya tetaplah singa yang manja. 
Insting pemburu sebagai hewan buas telah hilang. Terlalu lama hidup 
di kebun binatang yang semua serba di sediakan tanpa harus susah 
mencari, membuat karakternya menjadi hewan yang malas. Pekerjaanya hanya
 tidur dan tidur setiap hari. Karena dia berfikir, dia akan di tempat 
itu selamanya.
Tapi takdir bukan di tangan kita, Tuhan memiliki kuasa atas 
segalanya. Hingga pada suatu hari kebun binatang itu mengalami 
kebangkrutan. Hingga semua hewan yang ada di tempat itu harus di 
kosongkan karena tak ada lagi biaya untuk merawat mereka. Perdebatan 
terjadi di antara para manusia. Dua kubu yang memiliki perbedaan 
pendapat dalam mencari solusi yang terbaik.
Satu kubu menyatakan para hewan harus di pindah ke kebun binatang 
lain. Sedang kubu yang berlawanan yang mengatas namakan penyayang 
binatang dan alam menuntut agar mereka di lepas ke alam liar. Mereka 
adalah binatang liar. Tempat yang luas dan alam liar adalah rumah mereka
 yang sesungguhnya.
Ahirnya, keputusan di ambil. Para hewan akan di lepas ke alam liar, 
termasuk si singa. Para hewan seperti rusa, jerapah, buaya, kambing 
hutan, beruang, dan hewan-hewan lain mudah beradaptasi dengan rumah 
barunya. Karena kebanyakan dari mereka tak harus berburu untuk 
mendapatkan makanan. 
Tapi singa kini kebingungan. Kehidupanya berubah 180 derajat. Kini, 
hidupnya tak lagi semudah dulu. Dia kehujanan di kala hujan, dan 
kepanasan di kala terik menyengat bumi. Terutama, dia tak bisa 
membohongi perutnya yang mulai lapar. Seperti kebiasaanya, dia mulai 
diam menunggu di bawah pohon. Berharap akan ada makanan datang seperti 
biasanya.
Tapi sudah hampir dua hari dia menunggu, makanan tak kunjung datang. 
Sedangkan perutnya sudah mulai sangat lapar. Dia mulai mengaum, tapi 
memanggil siapa? Mau minta tolong pada siapa? Kini dia hidup sendiri. 
Jika dia tak cepat sadar dan mulai belajar beradaptasi dengan keadaan, 
maka besar kemungkinan dia akan mati. Kini, semua keputusan ada pada si 
singa. Mau merubah kehidupan yang suka bermalas-malasan dan mulai 
berusaha? Atau tetap berpangku tangan menunggu makanan datang di antar 
ibarat seorang raja? Kini, si raja hutan itu kembali ke masalalu. Dari 
hidup sendiri dan terlantar, kembali menjadi sendirian seperti masa 
kecilnya. Cuma bedanya, kini dia memiliki pilihan dan kemampuan untuk 
berusaha. 
Baca Juga:
Dongeng Anak " Serangan Manusia Ranting " | Budaya Nusantara
Hikmah dari kisah ini lebih mengarah untuk para orang tua. Terkadang 
kasih sayang yang berlebihan membuat orang tua terlalu memanjakan 
anaknya. Meski mereka merasa apa yang mereka lakukan benar dan demi 
kebaikan si anak, tapi akibat di belakang hari bisa jadi sebaliknya.
Kebiasaan seorang anak dari kecil, dapat membentuk 
karakter mereka ketika dewasa. Jika mereka tak di ajari untuk hidup 
mandiri dan belajar berusaha, maka hingga mereka dewasa mereka akan 
lebih senang berpangku tangan. Lebih memilih mengharapkan bantuan orang 
lain, dari pada mencoba berusaha dengan kemampuan mereka sendiri. Maka, 
semoga kisah sederhana ini dapat menjadi masukan positiv untuk orang tua
 dalam mendidik anak. Agar anak dapat menjadi anak yang berguna bagi 
agama, bangsa, dan membuat orang tua bangga. :)
TAMAT
Story by: Muhammad Rifai


Belum ada Komentar untuk "Cerita SINGA dan ALAM LIAR| Dongeng Anak Terbaru"