Cerita Anak dan Ayah yang Bijaksana

Cerita Anak dan Ayah yang Bijaksana - Ada seorang ayah dan anaknya yang tengah melakukan sebuah perjalanan melewati sebuah gunung. Tebing yang terjal dan lembah yang cukup curam mebuat mereka harus lebih berhati-hati dalam meniti tiap langkah kaki. Anak yang bersama ayahnya itu berumur masih belia. Ayahnya mengajak anaknya untuk ikut melakukan perjalanan bersamanya, untuk mengajari anak tersebut segala hal tentang dunia dan isinya. Agar anak tersebut mendapat banyak pengalaman dan ilmu yang bermanfa’at.


Perjalanan yang cukup jauh membuat ayah dan anak itu cukup kelelahan. Hingga tanpa sengaja sang anak terpeleset dan hampir jatuh. Dengan spontan anak itu berteriak karena kaget. “ Waaaaahhhhh...”. tapi sang ayah dengan cekatan merenggut tangan anaknya dan membantunya untuk kembali berdiri. Anak itu tertegun, ada sesuatu yang di fikirkanya. Dia ingin mencoba lagi. “Haaaaaaiiiiiiii....”. teriak anak itu dari atas gunung. Lalu dari kejauhan terdengar suara yang sama membalas teriakanya.” Haaaaaaiiiii...”. anak itu semakin penasaran.



“Siaaapaaaaa kaaaammmuuuuuu...?”. teriaknya lagi. Dan dari tempat yang jauh pun terdengar hal yang sama pula “ Siaaapaaaaa kaaammmuuuuu...? “. Anak itu semakin tak mengerti, dia semakin di buat penasaran oleh asal dari suara itu. “ Aku bertanya pada mu, siapa nama mu?”. Teriak anak itu lagi. Dan lagi-lagi dia mendapat jawaban yang serupa. Anak itu di buat jengkel oleh suara yang tak jelas itu.



“ Kamu tuli ya? Kamu gila?”. Teriak anak itu lagi. Tapi jawaban yang dia terima tetap sama dengan apa yang di ucapkanya. Anak itu semakin jengkel. “Kamu menghina ku ya? Ku adukan sama ayah ku kalau kamu berani..”. teriaknya lagi. Dan lagi-lagi dia mendapat jawaban yang serupa. Melihat tingkah polah anaknya, sang ayah hanya bisa tersenyum. Kemudian dia memanggil anaknya itu untuk mendekat. “Nak.. seharusnya kamu teriak begini.. Kamu tampan.. kamu baik.. kamu anak yang manis..”. Kata ayahnya.



Sang anak pun menuruti kata-kata ayahnya. Dan anehnya, dia mendengar suara di seberang sana juga memuji-muji dia. Karena rasa penasaran, sang anak pun lalu bertanya pada ayahnya. “ Sebenarnya dia itu siapa yah? Kenapa dia meniru semua yang aku katakan?’. Tanya sang anak. Sang ayah pun lalu menjelaskan.. “ Itu adalah gema suara nak.. gema dari suara mu yang di pantulkan oleh tebing dan lembah di gunung ini. Dia membalas tiap apa yang kamu katakan. Jika kamu berkata baik, maka dia juga akan menjawab baik. Jika kamu berkata buruk, maka dia pun akan menjawab hal yang buruk pula. Karena dia tercipta dari apa yang kamu katakan sendiri”.



“Begitupun hidup.. dalam kehidupan, kamu akan menuai apa yang kamu tanam. Jika kamu berbuat baik pada sesama, maka kamu akan mendapat balasan yang baik pula. Jika kamu berbuat jahat pada sesama, maka kamu pun akan mendapat balasan yang serupa juga”. Jelas sang ayah. Dan anak itu pun mulai mengerti makna dari sebuah kehidupan. Karena sebenarnya, kehidupan adalah gambaran dari imbal balik apa yang kita lakukan.