Artikel Rumah Adat Kalimantan Utara | Baloy Mayo Beserta Gambarnya

Artikel ini akan menceritakan mengenai rumah adat Kalimantan utara yaitu rumah adat suku tidung yang dikenali dengan sebutan rumah Baloy Mayo disertai dengan penjelasan lengkapnya.
Provinsi Kalimantan Utara merupakan provinsi teranyar di tanah Indonesia yang berada di sisi utara Pulau Kalimantan. Didirikan tahun 2012 sebagai provinsi baru pecahan dari provinsi Kalimantan Timur dengan Tanjung Selor sebagai ibukota provinsi. Keunikan provinsi ini yaitu kebanyakan batas wilayahnya yang berbatasan dengan Negara Malaysia. Sebelah utara berbatasan dengan Sabah dan sebelah barat dengan Serawak yaitu bagian dari Negara Malaysia. Sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Laut Sulawesi dan sebelah selatan dengan Provinsi Kalimantan Timur.
Rumah Adat Kalimantan Utara
Rumah adat Kalimantan Utara adalah Rumah Baloy Mayo, yaitu rumah adat atau umumnya disebut balai adat dari suku tidung, yaitu suku asli yang menempati wilayah Kalimantan utara. Rumah adat Baloy Mayo ini terdapat di kota Tarakan dan berada di kawasan wisata balai adat suku tidung. Di dalam kawasan ini terdapat replika beberapa bangunan yang mewakili rumah adat suku tidung dengan ukuran bangunan yang sedikit lebih kecil dari bangunan originalnya . Bangunan –bangunan yang menempati kawasan wisata rumah adat kalimantan utara ini adalah :

Baca Juga:

√ Lengkap Alat Musik Tradisional Indonesia dan Asal Daerahnya


1. Baloy Mayo
2. Lubung Kilong
3. Lubung Intamu
4. Rumah Keluarga Raja
5. Baloy Yaki
Denah Kawasan Wisata Baloy Adat Tidung

1. Rumah adat Baloy Mayo

Rumah Adat Baloy Mayo
Rumah adat Baloy Mayo atau sebutan lainnya yaitu Baley Amiril Pengiran Djamaloel Qiram (Baloy Mayo Djamaloel Qiram) ini dibangun tahun 2004 oleh H Mochtar Basry Idris selaku Kepala Adat Besar Dayak Tidung Kalimantan Timur dan peresmiannya dilakukan oleh Drs Yurnalis Ngayoh, MM (Plt Gubernur Kaltim) pada tanggal tahun 2006.
Peresmian Rumah Adat Tidung
Rumah Baloy ini berupa rumah panggung yang disesuaikan dengan kondisi alam dan geografisnya dimana terdapat banyak rawa dan sungai. Material utama rumah pun disesuaikan dengan kondisi alam sekitar, yaitu menggunakan kayu ulin, yang kuat, tahan lembab dan tak mudah lapuk bila terkena air. Posisi bangunannya mengarah ke arah utara sedangkan pintu utama mengarah ke selatan. Salah satu keunikan rumah baloy mayo ini yaitu bila dilihat dari atas, memiliki bentuk seperti lambang (+) atau positif. Berikut ini denah dari rumah Baloy Mayo.
Denah Rumah Adat Baloy Mayo
Pemanfaatan rumah adat ini bukanlah sebagai rumah huni, akan tetapi sebagai balai adat yaitu tempat untuk menghelat segala masalah atau kasus adat. Oleh karena itu pembagian ruangnya pun disesuaikan dengan kebutuhannya. Rumah Baloy Mayo terbagi menjadi empat ruang atau umumnya disebut dengan Ambir

a. Ambir Tengah

Ambir Tengah atau disebut  juga dengan Lamin Bantong merupakan sebuah ruangan yang berada di bagian depan hingga ketengah ruangan. Begitu memasuki ruangan depan kita akan disambut dengan sebuah gong besar. Dibelakang gong terdapat banyak kursi yang diletakkan saling berhadapan. Ruangan ini biasa difungsikan sebagai ruang para petinggi adat bersidang untuk memutuskan masalah, kasus atau perkara adat.
Rumah Adat Tidung Ambir Tengah

b. Ambir Kiri

Ambir Kiri disebut juga Alad Kait. Ruangan ini terletak dibagian kiri rumah. Ruangan terdiri dari kursi dan meja dan sebuah meja pendaftaran. Fungsi ruangan ini yaitu sebagai ruang penerimaan bagi penduduk yang hendak melaporkan masalah, kasus atau perkara adat.
Gambar Rumah adat Baloy Ambir Kiri

c. Ambir Kanan

Ambir Kanan disebut juga Ulad Kemangot. Ruangan ini terletak dibagian kanan rumah. Ruangan ini layaknya ruang tamu yang terdiri dari kursi dan meja karena sesuai dengan fungsinya ruangan ini digunakan sebagai tempat beristirahat atau tempat berdamai setelah masalah adat telah diselesaikan.
Gambar Rumah Adat Kalimantan Utara Ambir Kanan

d. Lamin Dalom

Lamin Dalom terletak dibagian belakang rumah dan berada tepat di depan ruang tengah. Lamin dalom difungsikan sebagai singgasana kepala adat besar dayang tidung. Posisinya lebih tinggi dari lantai rumah dan terdapat sebuah kursi besar dan mewah dibagian tengah untuk kepala adat yang dipayungi oleh ukiran-ukiran kayu yang sangat cantik, serta terdapat dua buah kursi yang saling berhadapan.
Gambar Rumah Adat Baloy Mayo Lamin Dalom
Rumah Baloy memiliki dua pintu masuk dan tangga yaitu depan dan belakang. Pada bagian belakang terdapat selasar tambahan di depan teras sehingga bagian belakang terlihat lebih panjang. Bagian belakang rumah Baloy ini langsung menghadap kearah kolam. Sedangkan jumlah jendelanya sangat banyak karena terdapat jendela setiap sisi rumah.
Jendela dan Pintu Rumah Baloy
Rumah Baloy dipenuhi oleh berbagai macam corak ukiran serta lambang yang membuat tampilannya semakin cantik. Mulai dari atap, lisplang, jendela, pintu, pagar, tiang dan tangga dipenuhi dengan berbagai ukiran cantik khas tradisional suku tidung.
Ukiran Rumah Baloy

2. Lubung Kilong

Lubung Kilong atau disebut juga Tamba Bayanginum berada tepat di hadapan bagian belakang rumah baloy dan terletak bagian tengah kolam berbentuk petak. Bangunan ini terdiri dari dua lantai serta bersifat terbuka atau bangunan tidak ditutupi dengan dinding maupun jendela dan hanya di batasi oleh pagar rendah. Lantai bawah berisi meja dan kursi. Sedangkan lantai atasnya biasanya tertutup untuk umum. Atap dan pagarnya seperti rumah baloy yang dipenuhi dengan lambang dan ukiran khas suku tidung. Sejatinya bangunan ini digunakan sebagai panggung untuk menampilkan seni tari khas suku Tidung yaitu tari Jepen. Namun pada prakteknya bangunan ini lebih banyak digunakan sebagai tempat menyaksikan pertunjukkan yang di gelar di depan lubung intamu.
Lubung Kilong

3. Lubung Intamu

Lubung intamu atau disebut juga Bayaintamu Apmachkuta Adji Radin Alam merupakan sebuah bangunan berbentuk rumah panggung besar yang berada di belakang Lubung Kilong. Bangunannya semi terbuka dimana hanya bagian samping yang ditutupi oleh dinding dan jendela sedangkan bagian depan serta belakangnya terbuka lebar. Bangunan ini sangat mewah, hal ini bisa dilihat dari atapnya yang tersusun dari tiga tumpuk mulai dari besar ke kecil. Seperti rumah baloy, bangunan ini juga dihiasi oleh lambang dan ukiran cantik khas adat tidung.

Baca Juga:

√ Kumpulan Nama Alat Musik Tradisional Indonesia Beserta Daerah Asalnya


Lubung Intamu
Lubung kilong ini difungsikan sebagai ruang pertemuan bagi masyarakat adat yang dihadiri oleh banyak orang, misalnya acara pelantikan atau pentabalan pemangku adat atau juga untuk menghelat acara musyawarah masyarakat seluruh Kalimantan. Bangunan ini juga biasa digunakan sebagai tempat menonton pertunjukkan seni tari yang digelar di bagian depan lubung intamu.
Lubung Intamu

4. Rumah Keluarga Raja

Menurut putra pendiri wisata rumah adat ini, bangunan ini merupakan miniatur rumah dari keluarga kerajaan dan putra-putri raja, antara lain Dayang Putri Sabah, Dayang Intan Djoera, AP Djamaloel Ail Qiram, dan Dayang Fatimah. Bangunan-bangunan ini berupa rumah panggung yang berjejer sebanyak 8 rumah dengan bentuk dan besar bangunan yang bervariasi
Rumah Keluarga Raja

5. Baloy Yaki

Baloy Yaki atau disebut juga dengan Balai Leluhur merupakan rumah panggung mini yang terdapat di bagian depan rumah baloy mayo. Posisinya berada di sebelah kanan dan kiri dan difungsikan pada masanya sebagai tempat untuk menyimpan sesaji dan wadah untuk berkomunikasi dengan para leluhur suku tidung. Baloy yaki ini berbentuk seperti rumah panggung pada umumnya dengan pintu dan jendela tanpa ditutup, pagar serta teras namun berukuran kecil. Atapnya berhiaskan lambang serta ukiran khas suku tidung.
Baloy Yaki