Lengkap Rumah Adat Sumatera Barat Rumah Gadang Beserta Penjelasan

Provinsi Sumatera Barat (SUMBAR)

Ibukota: Padang
Rumah Adat : Rumah Gadang


Pakaian Adat : Pakaian Adat Bundo Kanduang
Tarian Tradisional : Tari Piring, Tari Payuang, Tari Baralek Gadang, Tari Pasambahan, Tari Indang, Tari Rantak, Tari Galombang, Tari Sabalah, Tari Lilin, Tari Indang Badinding,
Senjata Tradisonal : Kerambit atau kurambiak, Karih, Belati, Tombak, Ruduih, Piarit
Lagu Daerah : Ayam Den Lapeh, Barek Solok, Dayung Palinggam, Kambanglah Bungo,Kampuang Nan Jauh Di Mato, Ka Parak Tingga, Malam Baiko, Indang Sungai Garinggiang, Rang Talu, MakInang, PakuGelang
Suku : Minangkabau (Piliang, Pisang, Panyalai, Koto), Melayu, Mentawai, Chaniago, Sikumbang, Tanjung dan Guci
Julukan : Kota Tercinta


Rumah gadang rumah tradisional Minangkabau. Gadang rumah memiliki fitur yang sangat khas. Bentuknya dasarnya adalah balok segi empat yang mengembang ke atas. Melintangnya garis lengkung tajam dan landai di tengah bawah. atap melengkung dari rumahnya sangat tajam seperti tanduk kerbau, sedangkan lengkung tubuh dan rumah landai seperti lambung. Atap yang terbuat dari ijuk. Bentuk atap yang melengkung dan menunjuk ke atas disebut gonjong. Karena bentuk atap gonjong, maka rumah juga rumah gadang bagonjong.

Gadang yang membentuk atap seperti tanduk kerbau sering dihubungkan dengan cerita Tambo Minangkabau Alam. Kisah kemenangan di acara orang Minang melawan kerbau Jawa.

Bentuk-bentuk menyerupai tanduk kerbau sangat umum digunakan di Minangkabau, baik sebagai simbol atau perhiasan. Salah satunya dalam pakaian tradisional, yaitu tingkuluak tanduak (tengkuluk tanduk) ke Bundo Kanduang.

Asal-usul rumah gadang juga sering dikaitkan dengan cerita perjalanan Minangkabau leluhur. Konon kabarnya bentuk tubuh gadang Minangkabau rumah yang menyerupai tubuh kapal adalah untuk meniru bentuk kapal Minangkabau nenek moyang selama pertama. Boat leluhur dikenal sebagai lancang.

Baca Juga:

√ Artikel Tari Balean Dadas Kesenian Tradisioanal Dayak, Kalimantan Tengah



Menurut cerita, ini nenek moyang sassy awalnya berlayar ke atas Batang Kampar. Setelah tiba di suatu daerah, para penumpang dan awak naik ke darat. sassy ini juga ditarik ke tanah agar tidak terurai oleh aliran air.

Sombong kemudian didukung oleh kayu untuk berdiri kuat. Kemudian, itu lancang untuk menggantung layar di atap dengan tali terikat pada tiang sombong. Selanjutnya, karena layar yang menggantung sangat berat, tali-tali untuk membentuk lengkungan yang menyerupai gonjong. Ini lancang untuk membuat penampungan sementara. Selanjutnya, kapal penumpang membuat sebuah rumah tinggal yang menyerupai orang-orang sombong. Setelah nenek moyang orang Minangkabau penyebaran ini, bentuk terus menjadi sombong yang bergonjong sebagai bentuk karakteristik dari rumah mereka. Mengingat karakteristik ini, di antara mereka bahkan keturunannya menjadi lebih mudah untuk mengenali satu sama lain. Mereka akan dengan mudah mengetahui bahwa rumah itu milik kerabat mereka gonjong berasal dari lancang yang sama mendarat di pinggir Batang Kampar.

Bagian dalam rumah Gadang Minangkabau

Minangkabau rumah adat yang disebut rumah gadang adalah karena ukuran rumah ini besar. Besar dalam bahasa Minangkabau gadarig. Jadi, rumah gadang berarti rumah besar. Bagian dalam rumah adalah ruang dari saringan besar, kecuali kamar tidur. Ruang adalah dari ruang utama yang terdiri dari meruncing dan ruang yang ditandai dengan tiang. Tiang rumah gadang berbanjar dari muka ke belakang atau dari kiri ke kanan. mast berbanjar dari depan ke belakang lonjong mbnandai, sedangkan kutub dari sekarang untuk menandai ruang. disebut-lentik adalah ruang dari depan ke belakang. Kamar yang berbaris dari kiri ke kanan disebut ruang.

Jumlah lonjong tergantung pada rumah besar. Biasanya jumlah lonjong dua, tiga, empat klan. Jumlah kamar biasanya terdiri dari angka ganjil antara tiga dan sebelas. Ukuran rumah gadang tergantung lanjarnya onamount.

 Sebagai sebuah rumah besar, maka di dalam rumah ada bagian gadang yang memiliki fungsi khusus. Bagian lain dari rumah adalah saringan besar di bawah lantai. Bagian ini disebut pit dari gadang rumah. Gadang di bawah rumah cukup tinggi dan lebar. kolam ini biasanya digunakan sebagai gudang peralatan pertanian atau digunakan sebagai menenun perempuan. Semua bagian dari lubang ini ditutup dengan ruyung langka berkisi-kisi.

Gadang dinding rumah yang terbuat dari kayu, kecuali bagian belakang bambu. Papan dinding dipasang secara vertikal. Pada setiap papan koneksi dibingkai. Semua papan dipenuhi dengan ukiran. Kadang-kadang tiang adalah di dalam sumur diukir. Dengan demikian, ukirang adalah dekorasi dominan dalam pembangunan rumah gadang Minangkabau. Ukiran di sini tidak berhubungan dengan kepercayaan yang suci, tetapi hanya karya berharga dari seni dekorasi.