√ Cerita Rakyat Dari Perancis | " Cinderella "

Suatu hari, pangeran mengadakan pesta untuk memilih calon istri. Semua keluarga bangsawan  dari seluruh negeri diundang kepesta itu. Ibu tiri dan dua saudara tiri Cinderella tidak mau ketinggalan. Mereka pun berencana untuk pergi dengan dandanan terbaik.

Cinderella sebenarnya ingin ikut ke pesta. Tapi, ibu tirinya melarang. "Dasar tidak tahu malu. Kau kerja saja di rumah !" bentak  ibu tiri. Cinderella sedih sekali. Ia termenung di depan jendela tirinya berangkat ke pesta. Saat itu, ibu peri datang. Ia merasa kasihan kepada Cinderella. "Kau ingin datang ke pesta itu?" tanya ibu peri. Cinderella pun mengangguk.

"Kalau begitu, pergilah !" kata ibu peri.

"Tapi, aku tidak punya pakaian yang bagus, " kata Cinderella.

Ibu peri melambaikan tongkat ajaibnya. Seketika itu, Cinderella pun berubah jadi putri jelita yang mengenakan baju sangat indah dan spasang sepatu kaca. Cinderella berteriak kegirangan. Namun ibu peri berpesan kepada Cinderella.

"Pergilah ke pesta itu. Tapi ingat, sebelum tengah malam kau harus sudah pulang. Sebab, setelah tengah malam, kau akan kembali berubah seperti semula," kata ibu peri.

Cinderella mengangguk tanda mengerti. Ia pun berangkat dengan kereta kuda yang terbaik pemberian ibu peri.
Setibanya di pesta, semua orang terpesona melihat kecantikan Cinderella. Pangeran juga terpesona melihatnya. Lalu, ia mengajak Cinderella berdansa. Mereka asyik sekali berdansa sampai-sampai lupa waktu.

Baca Juga:

√ Cerita Rakyat Dari Perancis | " Putri Sejati "



Tidak terasa tengah malam hampir tiba. Cinderella teringat pesan ibu peri. Dengan tergesa-gesa, Cinderella berpamitan kepada pangeran dan berlari pulang. Pangeran mencoba mengejar, tapi Cinderella sudah menghilang. Namun, karena terburu-buru, sebelah sepatu kaca Cinderella pun terlepas. Pangeran pun mengambil sepatu kaca yang tertinggal itu. Pangeran tidak bisa melupakan Cinderella. Ia mendatangi semua rumah diseluruh negeri untuk menemukannya. Ia menyuruh semua wanita muda untuk mencoba sepatu kaca. Tapi, tidak ada seorang pun yang kakinya pas dengan sepatu kaca itu.

Suatu hari, tibalah pangeran dirumah Cinderella. Dua saudara tiri Cinderella mencoba sepatu kaca itu. Tapi, tidak ada yang pas. Pangeran pun beranjak pulang dengan raut kecewa.

Saat keluar rumah, ia melihat Cinderella yang sedang menyapu halaman. Pangeran mengamati wajah Cinderella dengan seksama. Ia merasa mengenal wajah itu. Lalu, ia menyuruh Cinderella mencoba sepatu kaca.

Ibu tiri Cinderella berusaha melarang. "Ia hanya pembantuyang kotor, Pangeran. Ia tidak pantas mencoba sepatu kaca itu," katanya.

"Tidak! Semua wanita di negeri ini boleh mencobanya," serga pangeran. Ibu tiri Cinderella hanya bisa diam sambil tertunduk malu.

Cinderella mulai mencoba sepatu kaca itu. Ternyata, pas sekali dengan kakinya. Pangeran gembira sekali melihatnya. Ia sangat yakin Cinderella adalah wanita yang ia cari-cari.

Pangeran akhirnya memboyong Cinderella ke istana dan menikahinya. Sejak saat itu, mereka hidup bahagia selamanya. Sementara, ibu tiri dan kedua saudara tiri Cinderella mendapat hukuman dari pangeran karena telah menyiksa Cinderella.