Artikel Lengkap Tari Ende Lio Tarian Asal Nusa Tenggara Timur
Penjelasan Tari Ende Lio Tarian Asal Nusa Tenggara Timur.
 Seperti tarian lain Tari Ende Lio juga merupakan sebuah tarian daerah 
yang mengekspresikan rasa lewat tatanan gerak dalam irama musik dan 
lagu. Tari ini memiliki ragam jenis tarian dan perkembangan. Banyak 
penata tari yang mengembangkan tarian ini.
Tarian Ende Lio dapat dibagikan beberapa jenis berdasarkan tata gerak dan bentuknya, yaitu :
Toja
Kelompok
 Penari menarikan sebuah tarian yang telah ditatar dalam bentuk ragam 
dan irama musik / lagu untuk suatu penampilan yang resmi
Wanda
Penari dengan gayanya masing-masing, menari mengikuti irama musik / lagu dalm suatu kelompok atau perorangan.
Wedho
Menari
 dengan gaya bebas dengan mengandalkan gerak kaki seakan -akan melompat.
 Woge : Gerak tari dengan mengandalkan kelincahan kaki dengan penuh 
energi dan dinamis , dilengkapi dengan sarana mbaku dan sau atau perisai
 dan pedang /parang.
Gawi
Gerak tari dengan menyentakkan kaki pada tanah.
Untuk
 istilah Toja dan Wanda sebenarnya sama arti yaitu menari, hanya cara 
dan fungsinya berbeda dan kata wanda unuk suku Lio berari Toja.
Baca Juga:
√ Lengkap 5 Alat Musik Tradisional Betawi Beserta Gambarnya
Perkembangan Tari Ende Lio
Seiring
 perkembangan dari generasi ke generasi para penata tari telah banyak 
menciptakan tarian pengembangan di antaranya yaitu :
Gawi/Naro 
Tarian
 ini berbentuk lingkaran mengelilingi tubu musu dengan cara berpegangan 
tangan dan menyentakkan kaki dalam bentuk dua macam ragam yaitu Ngendo 
dan Rudhu atau ragam mundur dan maju .
Tekka Se 
Tarian
 ini hampir mirip dengan tari Gawi/ naro, hanya berupa gerakan kakinya 
satu ragam dan gerakan putaran lebih cepat dari gawi/ naro. Keunikan 
dari tekka se, pada bagian tengah lingkaran dinyalakan dengan bara api 
atau api unggun dan tarian ini diadakan pada setiap acara seremonial di 
wilayah Nangapanda dan sekitarnya.
Wanda/ Toju Paü 
Tarian
 ditampilkan secara perorangan dalam suatu acara. Penari menggunakan 
selendang diiringi dengan musik Nggo wani/ Lamba atau musik feko genda. 
Biasanya bila penari wanita selesai menari, dia harus memberikan 
selendang tersebut kepada laki-laki, atau lebih khususnya yaitu Ana Noö,
 demikian sebaliknya Ana Noö memberi selendang kepada ada eda/ bele 
untuk menari
Neku Wenggu 
Tarian
 ini berbentuk arak-arakan oleh sekelompok penari dalam acara 
penjemputan atau mengantar sarana paÄ loka/ sesajian atau para tamu dan 
lain-lain. Bentuk tarian Neku Wenggu sangat banyak dengan masing-masing 
nama dari setiap daerah di Ende Lio.
Tarian Joka Sapa 
Tarian
 ini tergolong tarian nelayan dan ciri khas tarian ini adalah para 
gadis(penari) menari dengan pakaian nelayan diiringi dengan musik/ lagu 
gambus. 
Tarian Mure Mure 
Tarian
 ini berarti saling mendukung. Ditarikan oleh para ibu/ gadis dari 
keluarga mosalaki di Nggela - Pora - Waga pada acara ritual adat memohon
 turun hujan. 
Tarian Sangga Alu/Assu
Awalnya
 tarian ini adalah sebuah permainan dan lambat laun berkembang menjadi 
sebuah tarian dan penarinya terdiri dari 2 (dua) pasang muda-mudi 
disertai dengan seorang ana jara. Dalam penampilan dibutuhkan 4 hingga 8
 orang pemain bambu palang dengan cara menyentak dan menjepit secara 
serentak. Para penari memasukkan kaki/ kepala di antara bambu dari tempo
 lambat hingga tempo cepat, selanjutnya dipadukan dengan irama lagu 
serta ana jara menari mengelilingi penari/ pemain bambu palang.
Jara Angi Tarian Jara Angi atau kuda siluman dan yang paling populer disebut Tari Kuda Kepang
Penarinya
 terdiri dari anak-anak atau para remaja pria. Penari dilengkapi dengan 
kuda yang terbuat dari Mbao (selendang pinang) atau daun kelapa yang 
dianyam dengan bentuk seperti kuda. Keunikan dari tarian ini yaitu para 
penyanyi menyanyikan lagu dengan kata-kata khusus, juga dinyanyikan 
dengan not atau tidak mengucapkan kata-kata syair lagu.
Tarian Pala Tubu Musu 
Penarinya
 terdiri dari para ibu/ gadis dari setiap keluarga Mosalaki di 
Wolotopo-Ndona, dengan seorang laki-laki sebagai penari woge untuk 
upacara Paä Loka atau memberi sesajian di Tubu Musu. Untuk mengiringi 
tarian ini yaitu, musik/ lagu Nggo Wani/ Lamba dan Nggo Dhengi dan 
bagian akhir dari tarian ini dengan gawi/ naro atau tandak.
Tarian Dowe Dera
Tarian
 Dowe Dera ditarikan pada saat menanam tanaman. Para penari terdiri dari
 2 (dua) kelompok yaitu kelompok laki-laki dan kelompok perempuan, 
dengan upacara ritual adat di tempat Mopo (di tengah-tengah ladang). 
Penari laki-laki dengan musik gaku, membuat lubang pada tanah, sedangkan
 para ibu/ gadis mengisi bibit tanaman yang sudah dilubangkan. Tarian 
ini diiringi dengan lagu Dowe Dera disertai musik Gaku yang terbuat dari
 bambu (lihat musik gaku) dan penarinya dilengkapi dengan pakaian adat 
serta aksesorisnya.
Tarian Napa Nuwa 
Tarian
 ini sebagai luapan kegembiraan dari para pejuang yang telah menang 
dalam peperangan, penari terdiri dari para pejuang atau beberapa orang 
laki-laki, dilengkapi dengan alat perang yaitu mbale dan sau atau 
perisai dan pedang / parang. Tarian ini diawali dengan Neku Wenggu, 
dilanjutkan dengan Bhea dan woge serta Ruü atau agak dengan sau sambil 
bergerak dalam bentuk lingkaran. Tarian dari Desa Wolotopo ini diiringi 
dengan musik Nggo Lamba/ wani dan Lagu Da seko.
Tarian Ule Lela Nggewa
Judul
 tarian ini identik dengan judul lagunya yang sangat khas. Dalam tarian 
ini penarinya terdiri dari para gadis dan musik pengiringnya hanya 
sebuah gendang, pada zaman dahulu para leluhur menggunakan batu sebagai 
musik pengiringnya.
Baca Juag:
√ Lengkap 5 Alat Musik Tradisional Jawa Timur Beserta Gambarnya
Tarian Woge
Tarian
 ini diiringi dengan Nggo lamba/ wani dengan irama yang khas, tarian ini
 biasanya ditari oleh satu orang pada upacara adat didahului dengan 
syair atau bhea. Penari dilengkapi dengan alat-alat perang yaitu mbaku 
dan sau atau periasai dan pedang/ parang, pada pergelangan kaki diikat 
dengan untaian woda atau lonceng giring-giring.
Sumber referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Ende_Lio diakses tanggal 18 september 2014
 


Belum ada Komentar untuk "Artikel Lengkap Tari Ende Lio Tarian Asal Nusa Tenggara Timur"