√ 8 Tradisi Suku Dunia Menuju Kedewasaan Yang Sangat Ekstrim

Memasuki masa remaja ciri-ciri pada anak adalah dengan mengalami menstruasi, mimpi basah dan beberapa perubahan fisik. Atau biasa juga disebut dengan masa puber. Ada hal unik yang dilakukan oleh beberapa suku di Dunia menyambut masa remaja. Beberapa diantaranya ada yang merayakan dengan cara berpesta, tetapi ada juga yang merayakannya dengan cara yang ekstrim.

Seperti yang terjadi pada beberapa suku di Dunia ini, mereka menyambut masa remaja dengan cara yang tidak biasa. Bahkan cara ini dapat dikatakan cara yang ekstrim dan dapat membuat anda menjadi ngilu mendengarnya. Berikut dibawah ini adalah 8 ritual ekstrim menyambut keremajaan.

1. Suku Adat Satere-Mawe dengan Ritual Semut Peluru

 Suku Adat Satere-Mawe dengan Ritual Semut Peluru

Satere-Mawe merupakan salah satu suku yang tinggal jauh di dalam pelosok hutan Amazon dan termaksud bagian dari negeri Brazi. Suku ini memiliki ritual khusus untuk menandai masa peralihan anak laki-laki menjadi pria dewasa. Cara yang dilakukannyapun sangat ekstrim, saya yakin Anda pasti tidak ingin mengikuti ritual seperti ini. Mereka menyiapkan sebuah selongsong daun berisi semut peluru dikenakan pada bagian alat reproduksi sang anak selama 10 menit. Perlu diketahui bahwa semut peluru adalah spesies semut yang memiliki gigitan paling menyakitkan di dunia. Jika mereka dapat melewati ritual ini dengan menahan rasa sakit akibat sengatan semut peluru, tandanya ia telah cukup dewasa.


Baca Juga:

√ Artikel Tari Piring Kesenian Tradisional Minangkabau



2. Suku Xhosa - Sunat

Suku Xhosa - Sunat

Umat islam mewajibkan sunat bagi para lelaki, begitu juga tradisi penanda kedewasaan di suku Xhosa, Afrika Selatan. Saat memasuki usia akil baliq, anak-anak suku Xhosa dicukur dan dibawa ke pegunungan. Mereka diisolasi sementara ahli bedah datang untuk menyunat mereka. Mereka baru boleh kembali ke rumah setelah sembuh total. Kalau di Indonesia anak kecil di sunat dengan di iming imingi hadiah heheh.

3. Suku Hamar - Lompat Sapi

Suku Hamar - Lompat Sapi

Suku Hamar, Ethiophia memiliki perbedaan untuk menyambut kedewasaan. Masyarakat dari suku Hamar di Ethiophia harus melakukan ritual lompat sapi sebelum diizinkan menikah. Mereka memulai ritual ini dengan mencambuk lelaki di depan keluarga dan teman-temannya. Selanjutnya si lelaki tersebut harus melompat di atas punggung empat sapi yang dikebiri. Setelah lolos melalui ritual ini, sang pria baru diizinkan menikah. Sunggu perjuangan yang sangat berat untuk menikahi gadis suku Hamar. Kalau masyarakat Bugis, perjuangannya cukup mengumpul uang panai yang begitu tinggi heheh.

4. Suku Fula - Tato Wajah

Suku Fula - Tato Wajah

Bagi masyarakat suku Fula justru tato di wajah dianggap sebagai tanda kedewasaan. Dan ini berlaku bagi Tato para gadis perempuan yang dianggap telah dewasa, Para gadis suku Fula di Afrika Barat harus memiliki tato di wajah mereka. Tato tersebut dibuat dengan menggunakan sepotong kayu yang tajam. Dibayangkan saja pasti sangat menyakitkan. Seorang gadis yang sudah memiliki tato ini dianggap dewasa dan telah diizinkan untuk menikah.

5. Suku Masai - Berburu Singa

Suku Masai - Berburu Singa

Berburu singa?? Apa ga kebalik tuh, singa yang buru manusia? Hehe di suku Masai Masai dari Tanzania dan Kenya punya cara unik untuk menandai kedewasaan seseorang. Mereka melakukan regenerasi prajurit mereka setiap 6-10 tahun. Bakal calon prajurit ini disunat dan dipindahkan ke kamp khusus untuk diisolasi. Setelah itu mereka akan berburu singa sebagai puncak dari upacara pengesahan ini.

Namun seiring berkurangnya populasi singa pemerintah setempat mengeluarkan larangan untuk membunuh singa karena alasan perlindungan terhadap satwa ini.

6. Asa Gigi Khas Suku Mentawai

Asa Gigi Khas Suku Mentawai

Yang suka ngilu giginya pasti tidak akan melakukan hal ini. Tapi jika anda merupakan bagian dari suku mentawai, anda harus melakukan ritual ini. Para gadis yang menginjak masa dewasa akan melakukan asa gigi karena dianggap memiliki nilai-nilai tradisional yang luhur tentang kecantikan. Mereka percaya bahwa jika jiwa seseorang tidak puas dengan pemampilan tubuhnya, orang tersebut akan mati. Oleh karena itu, wanita muda mempertajam gigi mereka agar tampil lebih indah dan cantik.

7. Suku Aborigin - Perjalan Seorang Diri

Suku Aborigin - Perjalan Seorang Diri

Yang dimaksud perjalanan seorang diri bukanlah para Jomblo ya, disini merupakan salah satu tradisi suku Aborigin untuk menjadi pria dewasa. Suku Aborigin, Australia, mengirim para pemuda ke padang gurun selama 6 bulan untuk menguji apakah mereka telah siap menjadi pria dewasa. Seperti bertualang, mereka harus bertahan hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Setelah berhasil bertahan hidup dan melewati rintangan pada saat melakukan ujian ini, mereka kembali ke rumah dan dinyatakan telah menjadi laki-laki sejati.

Baca Juga:

√ Artikel Tari saman Kesenian Tradisional Banda Aceh


8. Suku Sungai Sepik - Skarifikasi

Suku Sungai Sepik - Skarifikasi

Tradisi skarifikasi merupakan cara yang ekstrim, kenapa? Karena mereka membuat tatto dengan menggunakan silet yang tajam. Pola tatto yang dibuat menggunakan silet akan membuat kulit si pria menjadi seperti kulit kasa buaya. Dan ini merupakan tanda bahwa mereka sudah dianggap telah dewasa.