√ Artikel Tari saman Kesenian Tradisional Banda Aceh

Tari saman adalah tarian yang memadukan gerakan dan syair yang di ucapkan secara bersamaan. Tarian ini sering di tampilkan di berbagai acara adat istiadat dan merupakan salah satu media penyampaian pesan atau dakwah. Dalam tarian ini mengandung filosofi tentang pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan.

Baca Juga:

√ Lengkap Alat Musik Tradisional Palembang Beserta Gambarnya


Tari saman berasal dari suku Gayo yang ada di daerah Banda Aceh tepatnya di Aceh tenggara. Dalam beberapa literature menyebutkan bahwa tari saman di dirikan dan di kembangkan oleh seorang ulama yang berasal dari Gayo bernama Syekh Saman dan nama tarian tersebut di ambil dari nama pendirinya. Selain itu bahasa yang digunakan dalam syair tari saman adalah bahasa suku Gayo. Tarian ini bersifat religius, sehingga saat penyebaran agama islam, tarian ini di jadikan media penyampaian dakwah melalui gerakan dan syair yang berisi pesan yang dinyanyikannya.

Dalam pertunjukan tari saman, sebelumnya di awali dengan petuah atau nasihat yang di sampaikan oleh pemuka adat atau syekh kepada para pemain dan para penonton. selanjutya lagu dan syair di nyanyikan dengan gerakan yang sesuai  secara bersama dan berkesinambungan. Dalam pertunjukan tari saman biasanya tidak menggunakan music sebagai pengiringnya, tetapi menggunakan suara tepukan tangan yang di kombinasikan dengan gerakan yang kompak dari para penarinya. Tidak hanya menepuk tangan, gerakan dalam tarian ini juga di kombinasikan dengan menepuk dada dan paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. 

Dalam tarian saman memadukan syair dengan gerakan merupakan salah satu syaratnya, agar telihat dinamis dan indah. Ada beberapa langkah dalam menyanyikan syair tari saman, di antaranya adalah: 

1.       Regnum yaitu auman yang di awali oleh pengangkat

2.       Dering  yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari. 

3.       Redet yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari. 

4.       Syekh yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.

5.       Saur yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.

Dalam tarian ini membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi, karena kekompakan dan ketepatan waktu merupakan syarat dalam memainkan tarian ini agar dapat di tampilkan dengan sempurna. Gerakan lain dalam tari saman adalah gerak guncang, kiirep, lingang, dan surang – saring, semua gerakan ini menggunakan bahasa - bahasa Gayo.

Pada umumnya tarian saman di mainkan oleh laki laki namun  bisa juga di mainkan oleh wanita. Jumlah penari dalam tarian saman awalnya di mainkan kurang lebih 10 orang. Yaitu dengan 8 penari dan 2 orang pemberi aba – aba. Namun seiring dengan perkembangan jumlah penari tidak di tentukan, namun tergantung formasi tarian yang akan di pertunjukan. Untuk mengatur gerakan di butuhkan pemimpin yang di sebut syekh. Selain bertugas mengatur gerakan syekh juga bertugas menyanyikan syair lagu sama.
 

Awalnya  tarian ini pertunjukkan dalam acara adat tertentu, diantaranya dalam upacara memperingati hari Maulid Nabi Muhammad. Namun seiring dengan perkembangan, tarian ini juga sering dipertunjukkan  pada acara  yang bersifat resmi seperti penyambutan tamu, festival dan acara lainnya.